Oke bloggers langsung lanjut aja ceritaku tentang depresi yang kualami semasa SMP.
Memasuki bangku SMP, aku teringat masa-masa suram SD yang kualami yaitu bullying waktu kelas 4 - 6 SD. Aku sudah terkena dampaknya, yang kulakukan pada waktu itu kuputuskan semua kontak mereka baik di medsos maupun di kehidupan nyata.
Aku gak peduli sama mereka dan melupakan mereka, walaupun sudah mengenal medsos.
Aku makin menunjukkan gelagat yang aneh. Aku mulai sering sedih dan menangis gak jelas.
Hubungan persahabatanku mengalami pasang-surut, karna sifatku yang begitu posesif terhadap sahabatku sendiri. Aku pun gak tau kenapa kok bisa se-posesif ini dan sering takut merasa kehilangan sahabat dan kesepian.
Semakin hari aku berubah menjadi semakin pendiem dan tertutup.
Sejak SMP itulah aku sering banget tidur tengah malem dan mataku benar-benar terjaga gak bisa tidur. Padahal siangnya gak pernah tidur siang dan siangnya aku malah dengerin radio.
Mana sekolahnya jauh pula dan harus bangun lebih pagi. Alhasil di sekolah jadinya ngantuk.
Dari hobbyku dengerin radio, aku dikenalin sama musik cadas sama adekku yang waktu itu lagi hype-hypenya sama musik cadas. Dari situlah aku mulai menyukai musik cadas. Rasa cintaku terhadap musik cadas mulai tumbuh.
Aku yang awalnya hanya penikmat musik cadas, malah menjadikan musik cadas sebagai sasaran untuk melampiaskan emosiku dan kesedihanku. Apalagi semenjak mengenal namanya hp yang ada MP3nya plus headset kegemaranku akan musik cadas semakin menjadi-jadi.
Misalnya waktu hubungan persahabatanku lagi gak bagus, aku luapin emosiku, kesedihanku dan kesendirianku dengerin lagu cadas sekenceng-kencengnya rasanya plong gitu. Musik cadas udah jadi bagian hidupku.
Aku pikirnya waktu itu masih menganggap hanya emosi dan kesedihan sesaat karna emosiku yang tidak stabil. Ternyata setelah kusadari sekarang itulah tanda-tanda depresiku berawal. Aku pun masih tabu akan namanya depresi.
Sekian ceritaku.
Lanjut lagi ceritaku di depresi part 3.
About Me

- My Diary
- Pendiam dan Introvert Semua rahasia ada di blog ini ibarat diary online tumplek bleg Saya tergolong orang yang gak bisa curhat sama orang lain lebih percaya diri bikin tulisan disini
Kamis, 16 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Judul diatas mungkin terasa asing bagi bloggers. Kok bisa? Okelah langsung aja aku jelasin pandanganku di bawah ini: 1. Makan di Te...
-
Udah lama gak ngeblog lagi. Okelah kali ini aku mau berbagi cerita tentang depresi yang kualami, karna banyak tak bikin per bagian. Memas...
-
Menulis mungkin mudah dilakukan oleh penulis pemula. Tapi ada yang sulit tuk dilakukan yaitu konsisten dalam menulis. (Termasuk sang empuny...
-
Entahlah kenapa akhir-akhir ini semakin minder. Gak tau sebabnya? Karna aku minder aku jadi makin down yang makin mempersulit untuk bersosia...
-
Oke bloggers langsung lanjut aja ceritaku tentang depresi yang kualami semasa SMP. Memasuki bangku SMP, aku teringat masa-masa suram SD ya...
-
Detik demi detik Hari demi hari Waktu demi waktu Tlah kujalani hidup ini Penuh bimbang Tak Pasti Hidup memang tak pasti ...
-
Sumber gambar: Pixabay Aku yang sendirian Ditengah kerumuman orang lain Merasa tersisih ketika bersama orang baru dikenal Orang terdekat p...
-
Pencetus reuni ini adalah Deka (jilbab coklat muda) kontak-kontakan lewat Whats App (WA). Kepengen ketemu sama kita yang udah punya kesibuk...
-
Gambar: Pixabay/deeezy Hai bloggers, lama sekali tak jumpa. Rindu sekali rasanya kembali menulis di blog. Kesibukan kerjaan dan kesibuka...
-
Saya jawab ya, sepertinya tidak ada yang jawab. Begini ketika saya lulus diploma III akuntansi tidak ada gelar khusus dalam ijazah yaitu A....
0 komentar:
Posting Komentar