Semakin lama saya hidup. Saya merasa kehadiran saya seperti gak dianggap di keluarga sendiri kecuali nenek yang saya anggap menyayangi saya.
Kehadiran saya seperti gak berguna, rasanya ingin sekali mati. Toh gak ada yang peduli jika saya mati. Kalaupun saya mati gak begitu pengaruh bagi keluarga saya baik itu perekonomian maupun lainnya. Dan kehidupan keluarga saya masih bisa berjalan seperti biasa tanpa kehadiran saya.
Saya gak punya banyak temen dan gak terlalu suka bergaul jadi gak begitu meninggalkan luka yang mendalam bagi mereka.
Siapa yang peduli dengan saya? Gak ada.
Saya sendiri merasa kehadiran saya lebih seperti babu daripada anak di keluarga sendiri. Begitu saya di dekat mereka saya sering kali disuruh-suruh. Padahal maksud saya untuk mendekati mereka itu ingin sekali diajak berbicara (deep talk). Daripada saya seperti itu lebih baik saya di kamar saja mendengarkan musik sambil scroll HP.
Saya merasa nyaman seperti itu.
Saya sering kali merasa kosong walaupun saya bersama mereka.