Menulis
merupakan kegiatan mengekspresikan perasaan maupun gagasan yang berasal dari
pikiran dalam bentuk goresan. Menulis bisa dilakukan dalam media apapun bisa
berupa media kertas (buku), blog dan media digital lainnya. Karya yang bisa
dihasilkan berupa fiksi dan non fiksi. Karya fiksi terdiri dari cerpen, cermin,
puisi, novel dsbnya. Karya non fiksi terdiri dari esai, artikel, opini, jurnal
ilmiah dsbnya. Menulis tak lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Tulisan yang
kita tinggalkan akan menjadi bagian dari warisan sejarah kelak.
Ada
pertanyaan yang muncul dari kita Kapan kita bisa menjadi penulis? Atau dengan
kata lain Kapan kita tertarik menjadi penulis? Umur berapa bisa menjadi penulis?
Menjadi seorang penulis
tidak dibatasi umur. Umur berapapun bisa menjadi penulis saat kita sudah lancar
membaca dan menulis. Saya sendiri sudah mulai sejak kelas 4 SD. Karya tulisan
saya berupa dialog percakapan yang saya goreskan di binder. Binder merupakan
media pertama yang saya gunakan untuk menulis.
Tetapi seiring
berjalannya waktu, saya kehilangan gairah untuk menulis karena kesibukan saya
sebagai pelajar yang sedang mempersiapkan ujian kelulusan SD.
Hari
demi hari saya lalui tanpa kegiatan menulis. Tiba saatnya saya memasuki kelas 8
SMP saya mengikuti ekskul jurnalistik. Saya terdorong untuk menulis lagi. Saya
menulis sesuai tema yang ditentukan dalam buletin sekolah seperti artikel,
cerpen dan artikel wawancara. Kegiatan itu tidak berlangsung lama hanya setahun
saja saya melakukan kegiatan menulis. Saat memasuki kelas 3 SMP saya berhenti
menulis dan menyibukkan diri untuk menyiapkan ujian kelulusan dan kegiatan
sekolah lainnya.
Semenjak itu saya vakum
menulis cukup lama. Saya sempat membuat blog untuk meluapkan unek-unek saya
tapi tidak begitu serius seperti aw
Setelah
saya menganggur cukup lama saya membuat blog baru yang sekarang bisa diakses:
www.diarypersoality.blogspot. Blog itu saya buat untuk meluapkan sgala pikiran
saya mulai dari sekadar curhat pribadi, puisi, cerpen dan opini pribadi.
Kegiatan menulis menjadi kebiasaan saya lagi untuk meredakan stress dan media
menyampaikan unek-unek saya tanpa menyinggung siapa pun.
Beberapa tahun terakhir
saya mulai menulis lagi. Tepatnya akhir tahun 2022. Saya mulai ikut lomba
menulis cerita mini (cermin) / flash fiction. Saya memanfaatkan media sosial
instagram untuk mencari informasi tentang lomba menulis yang sekiranya menarik
buat saya untuk saya ikuti. Lomba menulis yang saya ikuti lomba cerita mini
(cermin), cerita pendek, puisi dan cerita anak-anak.
Saya
menulis dan mengikuti lomba tersebut yang penting lolos kurasi aja dulu dari
pihak lomba maupun penerbit. Menjadi juara dalam lomba menulis membutuhkan
waktu dan jam terbang yang tinggi. Saya sendiri merasa kemampuan menulis belum
begitu bagus seperti penulis lainnya dan dalam tahap belajar menulis yang baik
sambil terus mengasah kemampuan menulis melalui karya-karya yang saya goreskan
dan kirimkan ke lomba-lomba.
Baru-baru ini saya
mengikuti pelatihan penulisan dongeng dan cerita anak dalam bahasa Jawa. Saya
merasa tertantang untuk mengikuti lomba tersebut karena sebelumnya belum pernah
mengikuti dan tertarik untuk mempelajarinya.
Saat
ini saya sendiri belum mengkategorikan diri untuk jadi penulis spesialis
puisi/cerpen dll. Bagi saya yang penting saya produktif menghasilkan karya
melalui lomba-lomba yang saya ikuti dan lolos kurasi. Saya sendiri sebagai
penulis pemula seringkali kesulitan menuliskan kata dengan jumlah kata yang
agak banyak seperti 700 kata dalam membuat cerpen. Ide-ide itu sering kali
stuck di kepala dengan ketentuan kata-kata tersebut.
Saya
berkeinginan selama saya bekerja sebagai pegawai saya ingin meninggalkan
warisan yang bisa dinikmati generasi selanjutnya. Warisan yang bisa dinikmati
generasi selanjutnya adalah warisan tulisan. Kebetulan saya bekerja berhubungan
dengan pendidikan tepatnya sebagai staf TU di salah satu sekolah sehingga
karya-karya saya bisa diarsipkan ke perpustakaan sekolah. Jadi begitu saya
sudah tidak bekerja di sekolah itu, saya meninggalkan warisan berupa buku
cerita anak-anak untuk menambah koleksi buku perpustakaan sekolahsekolah dan
bisa dibaca siswa-siswi sekolah.
Opini yang saya
goreskan berdasarkan pengalaman pribadi dan pengamatan saya.
0 komentar:
Posting Komentar